Viral Polisi Amankan Penonton Balap Liar, Ini Klarifikasi Polres Asahan

Viral Polisi Amankan Penonton Balap Liar, Ini Klarifikasi Polres Asahan

Tajuk Mu – Sebuah video yang memperlihatkan aksi polisi saat mengamankan penonton balap liar di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, viral di media sosial. Kejadian tersebut menuai sorotan karena banyak yang menilai tindakan aparat kepolisian dianggap berlebihan saat membubarkan kerumunan. Beberapa warganet bahkan mengklaim bahwa seorang pemuda mengalami kekerasan hingga harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis dan akhirnya meninggal dunia.

Juru bicara Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi, menanggapi isu yang beredar dengan membantah adanya penganiayaan terhadap pemuda berinisial PBS (18). Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan bukti yang dikumpulkan, tidak ditemukan indikasi kekerasan yang dilakukan oleh petugas kepolisian. Ia juga menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

Peristiwa ini bermula ketika Polsek Simpang Empat menerima laporan dari masyarakat mengenai adanya aksi balap liar pada Minggu (9/3). Menindaklanjuti laporan tersebut, sejumlah personel kepolisian segera mendatangi lokasi dengan tujuan membubarkan kegiatan tersebut. Saat itu, empat orang yang berboncengan dengan sepeda motor hendak diamankan oleh petugas, salah satunya adalah PBS.

Ketika proses pengamanan berlangsung, PBS tiba-tiba melompat dari kendaraan dan terjatuh hingga mengalami luka di bagian pelipis. Setelah kejadian tersebut, ia langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah kondisinya mulai membaik, PBS kemudian dibawa ke Polsek Simpang Empat untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait keterlibatannya dalam aksi balap liar.

Beberapa saat setelah berada di kantor polisi, keluarga PBS datang untuk menemuinya. Dalam pertemuan tersebut, PBS masih dalam kondisi sadar dan dapat berbicara dengan keluarganya. Ia sempat mengeluhkan rasa sakit di bagian perutnya, tetapi menegaskan bahwa tidak ada tindakan kekerasan yang dialaminya selama dalam pengamanan polisi.

Pihak keluarga juga sempat menanyakan langsung kepada PBS apakah ia mengalami penganiayaan. Dalam keterangannya, PBS menyatakan bahwa dirinya tidak diperlakukan kasar oleh aparat kepolisian dan hanya merasakan sakit di perutnya.

Klarifikasi dari Polres Asahan ini diharapkan dapat meluruskan kabar yang berkembang di media sosial terkait insiden tersebut. Kepolisian menegaskan bahwa semua tindakan yang dilakukan di lapangan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan tidak ada unsur kekerasan dalam proses pengamanan penonton balap liar di Kabupaten Asahan.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *