NATO Tekankan Pentingnya Penguatan Ukraina Sebelum Pembicaraan Damai Dimulai

NATO Tekankan Pentingnya Penguatan Ukraina

Tajuk Mu – Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, kembali menegaskan pentingnya memperkuat posisi Ukraina sebelum pembicaraan damai dimulai. Pernyataan ini disampaikan pada konferensi pers yang berlangsung pada Kamis (13/2) di Brussels, di hadapan Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov. Menurut Rutte, penting bagi Ukraina untuk berada dalam posisi yang kuat ketika pembicaraan damai dimulai, dan agar hasil pembicaraan tersebut dapat berlanjut dengan hasil yang bersifat langgeng dan berkelanjutan. Ia juga menekankan perlunya terus memberikan dukungan militer kepada Ukraina selama periode tersebut.

Rutte menambahkan bahwa NATO telah merencanakan pembentukan struktur bersama antara Ukraina dan NATO yang akan mulai beroperasi di Polandia pada pekan depan. Struktur ini dimaksudkan untuk memastikan kedua belah pihak dapat saling bertukar wawasan dan pelajaran yang didapatkan dari pengalaman di Ukraina, sehingga dapat memperkuat kerjasama dan strategi ke depan. Langkah ini diambil untuk memperkuat efektivitas bantuan yang diberikan kepada Ukraina dalam upayanya menghadapi tantangan yang ada.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menyampaikan keyakinannya bahwa negaranya akan terus berjuang untuk mempertahankan kedaulatannya. Umerov menyatakan bahwa Ukraina siap untuk menghadapi tantangan tersebut, dan berterima kasih kepada negara-negara NATO atas dukungan yang telah diberikan sejauh ini. Menurutnya, fokus utama negara tersebut saat ini adalah bantuan keamanan, yang terus diberikan oleh Amerika Serikat dan NATO, yang turut memberikan pelatihan serta dukungan militer lainnya. Umerov juga mengapresiasi kepemimpinan NATO yang terus memberikan dukungan pada perjuangan Ukraina.

Pada kesempatan lain, Presiden AS, Donald Trump, setelah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan bahwa keduanya telah sepakat untuk segera memulai negosiasi guna mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun di Ukraina. Selain itu, Trump juga melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, terkait langkah-langkah selanjutnya untuk mencapai perdamaian.

Pernyataan ini menyusul pernyataan dari Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, yang menegaskan bahwa mengembalikan Ukraina ke kondisi sebelum tahun 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea, dianggap tidak realistis. Hegseth juga menyebutkan bahwa Amerika Serikat tidak melihat keanggotaan NATO bagi Ukraina sebagai bagian dari solusi untuk mengakhiri konflik ini. Meskipun demikian, para pemimpin Eropa menekankan bahwa Ukraina dan Eropa harus dilibatkan dalam setiap diskusi terkait proses perdamaian yang akan datang, dan bahwa suara mereka perlu didengar dalam pembahasan ini.

Dengan demikian, meskipun jalan menuju perdamaian masih panjang, baik NATO maupun Ukraina menunjukkan komitmen untuk bekerja sama demi mengakhiri konflik ini dengan hasil yang adil dan berkelanjutan. Penguatan posisi Ukraina melalui bantuan militer yang terus berlanjut menjadi salah satu langkah strategis yang dianggap penting untuk mencapai tujuan tersebut.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *