Nara Kreatif Rayakan Wisuda ke-12, Bukti Dedikasi dalam Pendidikan Inklusif

Nara Kreatif Rayakan Wisuda ke-12, Bukti Dedikasi dalam Pendidikan Inklusif

Tajuk Mu – Nara Kreatif, sebuah social enterprise yang berfokus pada pendidikan inklusif bagi masyarakat prasejahtera, baru saja menggelar wisuda ke-12 di Auditorium Universitas Nasional pada hari Kamis. Acara ini bukan sekadar seremoni kelulusan bagi 778 peserta didik tahun ajaran 2023/2024, tetapi juga menjadi simbol perjalanan panjang Nara Kreatif dalam memberikan akses pendidikan bagi mereka yang mengalami putus sekolah.

Keberhasilan lembaga ini selama 12 tahun terakhir menunjukkan bahwa pendidikan dapat menjadi solusi untuk mengubah masa depan seseorang. Dalam sebuah pernyataan yang diterima di Jakarta pada hari Jumat, Founder Nara Kreatif, Nezatullah Ramadhan, menegaskan bahwa lembaga ini hadir untuk memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang ingin kembali menempuh pendidikan.

Nezatullah menjelaskan bahwa model pendidikan yang diterapkan oleh Nara Kreatif bersifat fleksibel dan mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan. Sejak berdiri pada tahun 2013, sebanyak 5.672 penerima manfaat telah merasakan dampak positif dari program yang diselenggarakan.

Menurutnya, tidak ada persyaratan akademis maupun biaya bagi peserta didik yang ingin bergabung. Hanya dengan memiliki keinginan kuat untuk belajar, setiap individu dapat memperoleh kesempatan untuk memperbaiki masa depan mereka. Dukungan penuh pun diberikan oleh lembaga ini agar proses belajar dapat berjalan dengan optimal.

Pada kesempatan tersebut, apresiasi terhadap upaya Nara Kreatif juga disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan. Ia menyoroti pentingnya akses terhadap pendidikan formal dalam meningkatkan peluang hidup seseorang. Menurutnya, ketiadaan ijazah sering kali menjadi penghalang utama dalam memperoleh kesempatan yang lebih baik.

Anies menegaskan bahwa faktor ekonomi menjadi penyebab utama putus sekolah bagi sekitar 70 persen anak di Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) seperti Nara Kreatif dinilai sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjamin hak pendidikan bagi seluruh masyarakat.

Dukungan terhadap Nara Kreatif juga disampaikan oleh Raden Gusti, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta. Ia optimistis bahwa kolaborasi yang terjalin dengan Nara Kreatif dapat membantu mempercepat pencapaian target pendidikan, yaitu menjangkau 50.000 peserta didik pada tahun 2030.

Menurutnya, peran Nara Kreatif seharusnya tidak hanya sebatas sebagai mitra, tetapi juga perlu mendapatkan ruang partisipasi yang lebih luas dalam kebijakan pendidikan. Inisiatif seperti penyediaan ruang belajar bagi 1.000 peserta pada wisuda kali ini dianggap sebagai langkah awal yang perlu diperluas lebih jauh.

Selain berfokus pada pendidikan, Nara Kreatif juga memiliki lini bisnis sosial di bidang lingkungan melalui Nara Synergy. Unit usaha ini bergerak dalam pengelolaan sampah dan hasilnya digunakan untuk mendukung program pendidikan serta kegiatan sosial yayasan.

Sementara itu, penyanyi Andien, yang juga merupakan pemilik Sekolah Anak Percaya bersama Yayasan Nara Kreatif, turut berbagi pengalamannya dalam mendirikan sekolah di lingkungan kampung pemulung. Ia mengungkapkan bahwa perjalanan dalam membangun sekolah di wilayah tersebut tidaklah mudah, karena hambatan ekonomi dan kondisi lingkungan yang sulit sering kali menjadi tantangan utama.

Namun, menurut Andien, kebahagiaan terbesar adalah melihat para peserta didik tetap bertahan dan berhasil menyelesaikan pendidikan mereka. Hal ini membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, setiap anak memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak.

Melalui berbagai program yang dijalankan, Nara Kreatif terus menunjukkan bahwa pendidikan inklusif dapat diakses oleh siapa saja, tanpa terkecuali. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta seperti Bank Mandiri, PermataBank, serta PT Arya Noble, turut berperan dalam keberlanjutan inisiatif ini.

Sejak didirikan pada tahun 2013, Nara Kreatif telah menjadi bukti nyata bahwa pendidikan bukan hanya sekadar hak, tetapi juga alat yang dapat mengubah masa depan banyak orang. Dengan semakin banyaknya pihak yang terlibat, harapan untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat prasejahtera pun semakin besar.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *