By admin 2 
Tajuk Mu – Pemerintah China menyatakan komitmennya untuk mendukung segala upaya yang bertujuan menyelesaikan krisis Ukraina, termasuk langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Menurut pernyataan dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, China yakin bahwa satu-satunya cara yang tepat untuk mengatasi krisis tersebut adalah melalui dialog dan negosiasi. China menyampaikan bahwa mereka mendukung semua upaya yang berorientasi pada penyelesaian damai atas konflik yang telah berlangsung.
Dalam pernyataannya, Guo Jiakun menjelaskan bahwa China memandang dialog sebagai jalan terbaik untuk mencapai solusi atas krisis yang melibatkan Ukraina. Ia menekankan pentingnya komunikasi antara pihak-pihak terkait guna mendorong penyelesaian yang adil dan damai. Lebih lanjut, Guo menyatakan bahwa China berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung perundingan internasional yang dapat membawa perdamaian.
Pada Rabu (12/2), percakapan telepon antara Presiden Trump dan Presiden Putin dilaporkan menyepakati langkah-langkah untuk menghentikan perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Dalam platform media sosialnya, Truth Social, Trump menyampaikan bahwa dirinya dan Putin sepakat untuk bekerja sama dengan sangat erat. Keduanya juga setuju untuk melakukan kunjungan bilateral dan memulai negosiasi, yang dimulai dengan menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk memberi tahu dia mengenai percakapan tersebut.
Guo Jiakun merespons positif perkembangan komunikasi antara Rusia dan Amerika Serikat ini. Ia menilai bahwa kedua negara besar ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam penyelesaian masalah internasional, dan oleh karena itu, peningkatan komunikasi serta dialog antara Rusia dan AS sangat penting. Menurut Guo, China menyambut baik upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi ketegangan dan mencari solusi damai bagi krisis yang sedang berlangsung.
China, yang sejak awal mendukung penyelesaian politik untuk mengatasi ketegangan di Ukraina, juga mengingatkan bahwa perlu adanya penanganan yang hati-hati terhadap situasi ini. Dalam konferensi pers yang diadakan pada Kamis (13/2) di Beijing, Guo mengungkapkan bahwa sejak hari pertama konflik pecah, Presiden Xi Jinping telah mengusulkan agar penyelesaian politik dicapai melalui dialog. Ia menegaskan bahwa kini, lebih dari sebelumnya, semua pihak perlu menjaga ketenangan, menahan diri, dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk atau memperpanjang krisis tersebut.
Pemerintah China juga mengimbau agar pihak-pihak terkait dapat bersama-sama membangun arsitektur keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan. Menurut Guo, hal ini dapat dicapai melalui dialog yang konstruktif, dengan tujuan menemukan solusi yang akan menjamin keamanan jangka panjang di Eropa.
Selain itu, terkait upaya penyelesaian krisis Ukraina, berbagai pejabat tinggi AS, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, dan Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz, telah ditunjuk untuk memimpin negosiasi dengan Rusia dan Ukraina. Steve Witkoff, utusan khusus yang dilibatkan dalam proses ini, dilaporkan sudah melakukan pembicaraan dengan sekutu dekat Presiden Putin sebelum melakukan perjalanan ke Rusia.
Trump juga tidak lupa untuk menegaskan bahwa jika dirinya yang masih menjabat sebagai presiden AS pada saat itu, kemungkinan besar perang Rusia-Ukraina tidak akan pernah terjadi. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Putin atas pembebasan Marc Fogel, seorang warga negara Amerika yang telah dipenjara di Rusia sejak 2021 dan baru dibebaskan pada Selasa (11/2).
Pada sisi lain, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth juga sempat menyatakan bahwa kemungkinan keanggotaan Ukraina dalam NATO tidak seharusnya menjadi hasil yang dituju dari setiap negosiasi yang dilakukan dengan Rusia. Dengan demikian, upaya diplomasi terus berkembang, dengan China berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah yang menuju perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.