Tajuk Mu – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pemerintah tengah berupaya meningkatkan kualitas madrasah dengan menjalin kerja sama bersama Kementerian Keuangan. Salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan adalah penambahan dana subsidi bagi madrasah guna meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik serta sarana pendidikan yang tersedia.
Dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, Nasaruddin menekankan pentingnya peningkatan dana untuk sekolah berbasis agama. Ia mengungkapkan bahwa saat ini madrasah masih menghadapi berbagai tantangan, salah satunya dalam hal pembiayaan. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak hanya dipertahankan, tetapi juga ditambah untuk membantu operasional sekolah madrasah yang masih membutuhkan dukungan finansial lebih besar.
Nasaruddin kemudian menjelaskan bahwa terdapat sekitar 42 pondok pesantren yang bernaung di bawah Kementerian Agama. Selain itu, sebagian besar sekolah di bawah kementerian tersebut, yakni sekitar 90 persen, merupakan institusi pendidikan swasta. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena berbeda dengan sekolah negeri yang seluruh pembangunannya dibiayai oleh pemerintah, madrasah sering kali masih bergantung pada sumber dana yang terbatas.
Ia juga menyoroti kondisi madrasah yang kerap kali harus menumpang di fasilitas masjid karena keterbatasan sarana dan prasarana. Tidak hanya itu, banyak guru yang mengajar di madrasah harus menghadapi realitas upah yang sangat minim. Nasaruddin mencontohkan bahwa seorang guru madrasah dapat menerima gaji hanya sebesar Rp100 ribu per bulan, jauh lebih rendah dibandingkan guru sekolah negeri yang dapat memperoleh gaji mencapai Rp4,5 juta per bulan.
Kondisi ini, menurutnya, sangat tidak adil, terlebih mengingat dedikasi tinggi para guru madrasah yang tetap mengajar dengan tekun meskipun mendapat imbalan yang jauh dari kata layak. Bahkan, berbeda dengan guru sekolah negeri yang kerap mengajukan tuntutan kenaikan gaji melalui aksi demonstrasi, guru madrasah tetap menjalankan tugasnya tanpa mengeluh.
Nasaruddin juga mengungkapkan bahwa perlakuan terhadap madrasah seperti ini telah berlangsung selama puluhan tahun. Padahal, ia menekankan bahwa para siswa madrasah juga merupakan bagian dari anak bangsa yang berhak mendapatkan perhatian yang sama dalam sektor pendidikan. Banyak lulusan madrasah yang telah memberikan kontribusi nyata bagi negara, baik sebagai imam, pegawai pemerintahan, maupun tokoh masyarakat. Tak hanya itu, lulusan madrasah juga mampu bersaing di berbagai perguruan tinggi negeri ternama dan menunjukkan prestasi yang membanggakan.
Mengingat pentingnya peran madrasah dalam dunia pendidikan di Indonesia, Nasaruddin memastikan bahwa pihaknya akan segera mengadakan pertemuan dengan Kementerian Keuangan guna membahas dua isu utama, yaitu dana BOS serta penambahan subsidi bagi madrasah. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah pendanaan yang selama ini dihadapi oleh sekolah-sekolah berbasis agama tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, ia turut mengapresiasi inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam mengembangkan pendidikan melalui program Sekolah Rakyat. Menurutnya, gagasan tersebut merupakan langkah yang positif dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap agar inisiatif serupa juga dapat diterapkan dalam pengembangan madrasah sehingga sekolah berbasis agama ini bisa mendapatkan dukungan yang lebih baik dari pemerintah.
Dengan adanya kerja sama antara Kementerian Agama dan Kementerian Keuangan, diharapkan kualitas madrasah di Indonesia dapat terus meningkat. Tak hanya dalam hal kesejahteraan tenaga pendidik, tetapi juga dalam penyediaan sarana belajar yang lebih layak bagi para siswa. Melalui langkah-langkah konkret seperti penambahan dana subsidi dan peningkatan dana BOS, diharapkan pendidikan berbasis agama dapat terus berkembang dan mampu mencetak generasi yang berkualitas untuk masa depan bangsa.