Tajuk Mu – Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL telah mengadakan latihan bersama dengan Lebanese Armed Forces (LAF) Air Force di Laut Mediterania, Lebanon, pada Selasa, 11 Maret 2025. Latihan ini berfokus pada pengoperasian helikopter dalam mendukung misi militer di wilayah tersebut.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan tujuan utama meningkatkan kemampuan operasional para penerbang TNI Angkatan Laut serta mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Lebanon. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI I Made Wira Hady Arsanta pada Rabu, sehari setelah latihan berlangsung.
Menurut Wira, latihan kali ini menjadi latihan kedua yang dilakukan oleh Satgas MTF TNI di bawah misi UNIFIL. Sebelumnya, latihan serupa telah digelar bersama pasukan MTF dari Jerman. Dengan adanya latihan berkelanjutan seperti ini, keterampilan personel dalam mengoperasikan helikopter dalam berbagai situasi diharapkan semakin terasah.
Latihan yang berlangsung di Laut Mediterania ini mengusung skenario di mana kapal perang KRI SIM-367, yang merupakan bagian dari Satgas MTF TNI, harus menerima barang dari helikopter Bell AB 212 milik LAF Air Force. Helikopter tersebut lepas landas dari Bandara Rafiq Hariri di Beirut sebelum menuju ke lokasi KRI SIM-367 di tengah lautan.
Namun, dalam skenario latihan ini, pendaratan di dek kapal tidak diperkenankan. Oleh karena itu, metode pengiriman barang dilakukan dengan menggunakan teknik hoist atau tali pengait. Helikopter Bell AB 212 menggantungkan logistik dengan tali sebelum perlahan-lahan menurunkannya ke atas kapal.
Sementara proses penurunan logistik berlangsung, helikopter AS 565 MBe Panther HS-1306 milik Indonesia bertugas melakukan pemantauan wilayah sekitar untuk memastikan keamanan operasi. Keberadaan heli pemantau ini sangat penting guna mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya latihan.
Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL, Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah, menjelaskan bahwa latihan ini memiliki manfaat besar dalam meningkatkan kemampuan pilot dalam mengoperasikan helikopter dalam kondisi misi yang sedang berlangsung. Menurutnya, latihan semacam ini memberikan pengalaman nyata dalam melakukan koordinasi antara helikopter dan kapal perang dalam situasi yang dinamis.
Selain itu, latihan tersebut juga menunjukkan tingkat profesionalisme yang tinggi dari kedua belah pihak. Hal ini dibuktikan dengan adanya koordinasi yang baik serta komunikasi taktis yang berjalan dengan sangat efektif antara helikopter dan kapal perang.
Dengan terselenggaranya latihan ini, Satgas MTF TNI berharap bahwa kerja sama dengan Lebanese Armed Forces dapat terus diperkuat. Latihan bersama ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan serta sinergi antara kedua angkatan bersenjata dalam menjalankan misi perdamaian di bawah naungan PBB.
Latihan pengoperasian helikopter semacam ini menjadi bagian penting dari operasi maritim internasional, terutama dalam mendukung misi logistik dan pengamanan laut. Kemampuan menyalurkan barang tanpa harus mendarat di kapal dapat menjadi keunggulan taktis dalam berbagai operasi, termasuk dalam situasi darurat atau di wilayah yang memiliki tantangan geografis tertentu.
Ke depan, latihan semacam ini direncanakan untuk terus dilakukan agar koordinasi antara Satgas MTF TNI dan LAF Air Force semakin baik. Selain itu, latihan lanjutan dengan negara-negara lain yang tergabung dalam MTF UNIFIL juga akan terus dikembangkan untuk meningkatkan kesiapan dalam menjalankan misi internasional.
Dengan berbagai latihan dan kerja sama ini, diharapkan profesionalisme dan kesiapan operasional TNI AL dalam mendukung misi perdamaian dunia dapat terus ditingkatkan. Melalui partisipasi dalam MTF UNIFIL, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas kawasan serta memperkuat hubungan diplomasi pertahanan dengan berbagai negara.