19 Perusahaan Besar Antre IPO di BEI, Pasar Modal Semakin Bergairah

19 Perusahaan Besar Antre IPO di BEI, Pasar Modal Semakin Bergairah

Tajuk Mu – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa terdapat 19 perusahaan dengan aset skala besar yang sedang dalam antrean untuk melaksanakan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini masuk dalam kategori beraset besar, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017, di mana aset yang dimiliki harus lebih dari Rp250 miliar.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa secara keseluruhan terdapat 20 perusahaan yang saat ini tengah berada dalam pipeline IPO. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19 perusahaan memiliki aset skala besar, sedangkan satu perusahaan lainnya memiliki aset dalam kategori menengah, yakni antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.

Dari sektor industri, perusahaan-perusahaan yang sedang bersiap untuk melantai di bursa berasal dari berbagai bidang usaha. Sebanyak enam perusahaan bergerak di sektor barang konsumen primer, empat perusahaan berasal dari sektor industri, dan tiga perusahaan berasal dari sektor energi. Selain itu, tiga perusahaan lainnya bergerak di sektor kesehatan, dua perusahaan berasal dari sektor barang baku, satu perusahaan berasal dari sektor keuangan, serta satu perusahaan lagi bergerak di bidang transportasi dan logistik.

Hingga tanggal 14 Februari 2025, sebanyak delapan perusahaan telah berhasil melaksanakan IPO di pasar modal Indonesia. Dari aksi korporasi tersebut, dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp3,70 triliun. Selain itu, dalam periode yang sama, penerbitan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) juga mengalami peningkatan. Tercatat sebanyak 13 emisi dari 11 penerbit telah diterbitkan dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp15,3 triliun.

Sementara itu, hingga pertengahan Februari 2025, sebanyak 15 emisi dari 12 penerbit EBUS masih berada dalam antrean untuk menerbitkan efek utang dan sukuk di pasar modal Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa minat korporasi dalam memanfaatkan instrumen pasar modal sebagai sumber pendanaan masih cukup tinggi.

Selain IPO dan penerbitan obligasi, aksi korporasi dalam bentuk rights issue juga turut meramaikan pasar modal Indonesia. Hingga 14 Februari 2025, terdapat dua perusahaan yang telah menyelesaikan rights issue dengan total nilai mencapai Rp470 miliar. Sementara itu, tujuh perusahaan lainnya masih dalam antrean untuk melaksanakan aksi rights issue. Dari jumlah tersebut, tiga perusahaan berasal dari sektor barang baku, dua perusahaan berasal dari sektor energi, dan dua perusahaan lainnya bergerak di sektor kesehatan.

Melihat tren yang terjadi, pasar modal Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan dalam beberapa bulan ke depan. Antrean panjang perusahaan yang ingin melantai di bursa menjadi indikasi bahwa kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia masih sangat tinggi. Hal ini tidak hanya menunjukkan optimisme pelaku usaha, tetapi juga memberikan peluang bagi para investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi melalui investasi di pasar modal.

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO, BEI diharapkan dapat terus meningkatkan regulasi dan transparansi agar pasar modal tetap kondusif. Selain itu, pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan berkelanjutan. Ke depannya, langkah-langkah strategis yang diambil oleh regulator akan sangat menentukan bagaimana pasar modal Indonesia dapat terus berkembang di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan.

By admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *