Tajuk Mu – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyatakan komitmennya untuk memastikan kelangsungan program pendidikan prioritas yang berdampak langsung kepada masyarakat, meskipun ada penyesuaian anggaran yang dilakukan pada tahun anggaran 2025. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa meski anggaran mengalami pengurangan, berbagai program yang memberikan dampak signifikan terhadap pendidikan tetap akan berjalan sesuai rencana.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Program Indonesia Pintar (PIP), yang menyediakan bantuan sosial untuk siswa di jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK, tetap akan berjalan tanpa ada pengurangan. Program ini bertujuan untuk mendukung akses pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Selain itu, anggaran untuk berbagai tunjangan guru non-ASN, baik yang mengajar di sekolah negeri maupun swasta, juga dipastikan akan tetap dipenuhi. Gaji dan tunjangan untuk pegawai Kemendikdasmen pun dijamin tidak akan terpengaruh oleh efisiensi anggaran yang dilakukan. Mu’ti menambahkan bahwa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang direncanakan juga tetap dilaksanakan sebagaimana yang telah ditentukan dalam anggaran tahun 2025.
Seiring dengan penyesuaian anggaran yang dilakukan, Kemendikdasmen mengurangi alokasi anggaran dari Rp33,5 triliun menjadi Rp26,27 triliun. Pengurangan ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang mengharuskan efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun 2025. Meskipun demikian, Mu’ti memastikan bahwa anggaran hasil efisiensi tersebut masih dapat dibahas lebih lanjut penggunaannya, terutama untuk mendukung program-program prioritas yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan.
Salah satu fokus utama dalam penggunaan anggaran adalah peningkatan pendidikan vokasi. Mu’ti menjelaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan vokasi sangat penting untuk menghasilkan lulusan yang siap bekerja. Kemendikdasmen juga berupaya untuk melestarikan bahasa daerah melalui program perlindungan dan pengembangan bahasa tersebut. Selain itu, anggaran juga akan dialokasikan untuk mendukung akreditasi sekolah yang berfungsi untuk memastikan mutu pendidikan di seluruh tingkat pendidikan.
Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) pada November 2025 juga menjadi bagian dari program prioritas yang terus dilanjutkan. Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan akademik siswa dan memastikan bahwa proses seleksi pendidikan berlangsung secara adil dan berkualitas. Mu’ti juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan tetap memprioritaskan pembangunan dan revitalisasi sekolah, meskipun anggaran untuk keperluan tersebut masih menunggu penyelesaian dari Inpres yang mengatur alokasi anggaran.
Penyesuaian anggaran yang dilakukan oleh Kemendikdasmen tidak akan memengaruhi pelayanan pada unit utama dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah. Hal ini penting untuk menjaga agar layanan pendidikan tetap berjalan lancar di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih.
Secara keseluruhan, meskipun ada penyesuaian anggaran, Kemendikdasmen memastikan bahwa prioritas dalam sektor pendidikan tetap terjaga. Dengan efisiensi yang dilakukan, kementerian ini berharap dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran agar program-program pendidikan yang penting bagi masyarakat dapat terus dilaksanakan dengan baik.